9 Teknik Untuk Berhenti Berpikir Negatif

Untuk sebagian besar dari kita, berpikir negatif mungkin sudah menjadi bagian dari diri. Ketika hal-hal tidak sesuai rencana, kita dengan mudah merasa depresi dan tidak bisa melihat sisi baik dari kejadian tersebut…

Berpikiran negatif tidak membawa kemana-mana, kecuali membuat perasaan tambah buruk, yang lalu akan berakibat performa kita mengecewakan. Hal ini bisa menjadi lingkaran yang tidak berujung.

Jessica Padykula menyarankan sembilan teknik untuk mencegah dan mengatasi pikiran negatif yang adalah sebagai berikut:

1. Hidup di saat ini.
Memikirkan masa lalu atau masa depan adalah hal yang sering membuat kita cemas. Jarang sekali kita panik karena kejadian masa sekarang. Jika Anda menemukan pikiran anda terkukung dalam apa yang telah terjadi atau apa yang belum terjadi, ingatlah bahwa hanya masa kini yang dapat kita kontrol.

2. Katakan hal positif pada diri sendiri
Katakan pada diri Anda bahwa Anda kuat, Anda mampu. Ucapkan hal tersebut terus-menerus, kapanpun. Terutama, mulailah hari dengan mengatakan hal positif tentang diri sendiri dan hari itu, tidak peduli jika hari itu Anda harus mengambil keputusan sulit ataupun Anda tidak mempercayai apa yang telah Anda katakan pada diri sendiri.

3. Percaya pada kekuatan pikiran positif
Jika Anda berpikir positif, hal-hal positif akan datang dan kesulitan-kesulitan akan terasa lebih ringan. Sebaliknya, jika Anda berpikiran negatif, hal-hal negatif akan menimpa Anda. Hal ini adalah hukum universal, seperti layaknya hukum gravitasi atau pertukaran energi. Tidak akan mudah untuk mengubah pola pikir Anda, namun usahanya sebanding dengan hasil yang bisa Anda petik.

4. Jangan berdiam diri.
Telusuri apa yang membuat Anda berpikiran negatif, perbaiki, dan kembali maju. Jika hal tersebut tidak bisa diperbaiki lagi, berhenti mengeluh dan menyesal karena hal itu hanya akan menghabiskan waktu dan energi Anda, juga membuat Anda merasa tambah buruk. Terimalah apa yang telah terjadi, petik hikmah/pelajaran dari hal tersebut, dan kembali maju.

5. Fokus pada hal-hal positif.
Ketika kita sedang sedang berpikiran negatif, seringkali kita lupa akan apa yang kita miliki dan lebih berfokus pada apa yang tidak kita miliki. Buatlah sebuah jurnal rasa syukur. Tidak masalah waktunya, tiap hari tulislah lima enam hal positif yang terjadi pada hari tersebut. Hal positif itu bisa berupa hal-hal besar ataupun sekadar hal-hal kecil seperti ‘hari ini cerah’ atau ‘makan sore hari ini menakjubkan’. Selama Anda tetap konsisten melakukan kegiatan ini, hal ini mampu mengubah pemikiran negatif Anda menjadi suatu pemikiran positif. Dan ketika Anda mulai merasa berpikiran negatif, baca kembali jurnal tersebut.

6. Bergeraklah
Berolahraga melepaskan endorphin yang mampu membuat perasaaan Anda menjadi lebih baik. Apakah itu sekadar berjalan mengelelingi blok ataupun berlari sepuluh kilometer, aktifitas fisik akan membuat diri kita merasa lebih baik. Ketika Anda merasa down, aktifitas olahraga lima belas menit dapat membuat Anda merasa lebih baik.

7. Hadapi rasa takutmu
Perasaan negatif muncul dari rasa takut, makin takut Anda akan hidup, makin banyak pikiran negatif dalam diri Anda. Jika Anda takut akan sesuatu, lakukan sesuatu itu. Rasa takut adalah bagian dari hidup namun kita memiliki pilihan untuk tidak membiarkan rasa takut menghentikan kita.

8. Coba hal-hal baru
Mencoba hal-hal baru juga dapat meningkatkan rasa percaya diri. Dengan mengatakan ya pada kehidupan Anda membuka lebih banyak kesempatan untuk bertumbuh. Jauhi pikiran ‘ya, tapi…’. Pengalaman baru, kecil atau besar, membuat hidup terasa lebih menyenangkan dan berguna.

9. Ubah cara pandang
Ketika sesuatu tidak berjalan dengan baik, cari cara untuk melihat hal tersebut dari sudut pandang yang lebih positif. Dalam setiap tantangan terdapat keuntungan, dalam setiap keuntungan terdapat tantangan.(sumber)
Read More...

Menciptakan Masa Depan

Pernahkah terbayang pada diri Anda bagaimanakah masa depan itu? Kalau pernah, bayangan yang bagaimanakah masa depan itu menurut pikiran Anda? Setiap orang pasti memiliki pandangan yang berbeda ? beda tentang masa depan. Tergantung sampai sejauh mana mereka membayangkannya. Sebuah pertanyaan pernah terlintas di benak saya, apakah masa depan itu bisa diciptakan? Sesuatu yang pada awalnya saya pikir mendahului kehendak Tuhan. Tetapi yang jelas pertanyaan itu selalu membuat saya berpikir. Apakah benar menciptakan masa depan itu melanggar kehendak Tuhan?

Seandainya Anda punya cita-cita menjadi jaksa atau hakim. Ada satu hal yang perlu saya katakan yaitu janganlah pernah berharap Anda menjadi jaksa atau hakim jika Anda tidak kuliah di Fakultas Hukum. Setelah Anda lulus dan menjadi sarjana hukum pun tentunya Anda juga tidak bisa langsung menjadi jaksa atau hakim. Ada tahapan-tahapan tertentu yang harus dilewati entah itu masuk sekolah kehakiman ataupun lainnya yang tidak saya tahu bagaimana detailnya. Tetapi yang jelas Anda harus melewati tahapan-tahapan tersebut untuk mencapai cita-cita Anda. Jika anda nanti bisa melewati tahapan-tahapan tersebut, Anda boleh bilang bahwa 10 atau 12 tahun lagi ada seorang jaksa atau hakim baru yaitu Anda sendiri. Itulah masa depan.

Apakah masa depan itu bisa diciptakan? Dalam dunia ketekniksipilan seperti yang saya pelajari selama ini, ada sebuah pelajaran penting tentang menciptakan masa depan yaitu pelajaran yang namanya manajemen proyek. Masa depan tersebut dibuat dalam suatu bentuk kurva yang sering disebut dengan nama "Kurva S". Dengan melihat Kurva S tersebut kita bisa mengatakan bahwa 2 atau 3 bulan lagi akan ada bangunan baru yang berdiri. Bagaimana kita bisa yakin bahwa 2 atau 3 bulan lagi akan ada bangunan baru yang berdiri? Pada kurva S ada tahapan-tahapan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan perencanaan awal. Dan ketika kita melaksanakan pekerjaan tersebut sesuai dengan rencana, bangunan itu akan selesai tepat sesuai dengan perencanaan.

Namun kenyataannya di lapangan tidaklah semudah hitungan di atas kertas. Banyak faktor yang kadang-kadang membuat pekerjaan itu menjadi terhambat dan terlambat di tengah jalan jadinya. Tetapi yang jelas harus ada tindakan untuk mencapai target batas waktu yang telah ditentukan. Yaitu dengan cara mempercepat pekerjaan. Banyak cara untuk mempercepat pekerjaan yaitu seperti menambah jumlah pekerja, memberlakukan kerja lembur, menggunakan peralatan yang lebih canggih, dll. Tinggal kita pilih cara mana yang paling efektif sehingga kita bisa mewujudkan bangunan itu untuk berdiri tepat pada waktunya sesuai rencana.

Lalu, bagaimana dengan putra-putri Anda saat ini? Apakah target ataupun yang dicita-citakannya bisa tercapai? Sampai sejauh mana usaha mereka saat ini? Apakah usaha yang telah dilakukannya untuk mencapai targetnya hingga saat ini sesuai dengan rencana? Semoga usaha yang telah dilakukan putra-putri Anda sesuai dengan rencana untuk mencapai target. Namun bagaimana jika usaha putra-putri Anda jauh dari target yang ingin dicapai? Misalnya dalam masalah pendidikan. Apakah Anda sudah puas dengan kemampuan putra-putri Anda sekarang ini? Jika kemampuan putra-putri Anda di atas standar rata-rata tentunya Anda tidak perlu terlalu khawatir. Namun jika kemampuan putra-putri Anda pas-pasan ataupun di bawah standar rata-rata, apa yang akan Anda lakukan? Apakah Anda akan memforsir pikiran dan tenaganya untuk meningkatkan kemampuannya? Apakah hal itu efektif dan efisien? Atau mungkin ada cara-cara lain yang Anda lakukan supaya keinginan itu tercapai? Entah apakah itu benar atau salah cara-cara yang Anda pakai. Atau mungkin Anda tidak tahu apa yang harus dilakukan terhadap anak Anda? Anda mungkin bisa menerapkan prinsip manajemen proyek untuk memenuhi keinginan Anda. Namun masih banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab dan membutuhkan jawaban karena hal ini menyangkut dengan masa depan putra-putri Anda. Apa masa depan putra-putri Anda? Putra-putri Anda punya masa depannya sendiri-sendiri. Yang jelas perbuatan-perbuatan dan usaha-usaha yang mereka lakukan saat inilah yang akan membentuk dirinya di masa depan.

Marilah kita tanamkan secara mendalam kepada mereka bahwa masa depan mereka merupakan tanggung jawab mereka masing-masing. Ingatkanlah pada hukum sebab akibat. Apapun perbuatan yang mereka perbuat akan ada akibatnya dan itu memerlukan pertanggungjawaban dari mereka sendiri. Marilah kita sama-sama memosisikan diri kita sebagai pengontrol, pengawas, dan pembimbing dari usaha mereka mencapai masa depannya. Kita kontrol usaha-usaha yang telah mereka lakukan dengan target-target jangka pendek yang harus dipenuhi. Kita kontrol target-target jangka pendek mereka hingga menjadi target jangka panjang yang merupakan masa depan mereka. Kita bimbing juga mereka ketika menghadapi permasalahan-permasalahan. Yang pasti mereka masih butuh dukungan kita. Mereka masih butuh perhatian kita. Demi masa depan putra-putri kita bersama.

Menciptakan masa depan? Apakah mungkin? Menurut saya, akan banyak sekali faktor non teknis yang menghadang. Menciptakan masa depan sesuai rencana sepertinya pekerjaan yang mustahil. Tetapi setidaknya kita bisa mengarahkan masa depan dengan sistem kontrol untuk mendekati masa depan apa yang telah kita rencanakan. Jika memang menciptakan masa depan itu mendahului kehendak Tuhan, bagaimana kalau kita punya pikiran "mengarahkan masa depan"?? Mengapa tidak??
Read More...

Iman Ibarat Sebuah Lampu


Untuk bisa melakukan amal seorang muslim membutuhkan iman. Karena imanlah yang menggerakkan amal. Tetapi sejauh mana tingkatan dan kualitas amal itu tergantung pada sejauh mana kekuatan iman yang bersemayam di hati.

Kekuatan iman ibarat cahaya lampu. Apabila bolalampu atau neon itu berdaya 5 atau 10 watt maka cahaya yang dihasilkan pun sedikit terang bahkan cenderung temaram. Dalam ruangan yang bercahaya lampu 5 atau 10 watt yang bisa kita lihat adalah benda-benda yang besar saja. Tetapi jika daya lampu yang kita pasang di ruangan itu 100 watt misalnya mak akan tampak benda-benda kecil bahkan jarum sekalipun.

Itulah tamsil kekuatan iman. jika iman kita rendah maka untuk melaksanakan amal itu sangatlah sulit. Untuk ibadah shalat 5 waktu saja butuh kekuatan iman apalagi untuk melaksanakan amal-amal kebaikan yang lain seperti shaum, zakat dan dakwah.

Pada kondisi iman yang lemah ini, seorang muslim masih sulit membedakan antara yang SUNNAH dan yang BID'AH, antara yang HALAL dan yang HARAM, antara yang HAQ dan yang BATHIL.

Berbeda dengan kondisi di atas, apabila iman seseorang itu kuat maka akan terasa ringan dan mudah melaksanakan amal-amal kebaikan. Bahkan dengan kekuatan iman yang tinggi akan mampu memainkan BASHIRAH (MATA HATI) sehingga dapat menghindari perkara-perkara yang SUBHAT (RAGU-RAGU) dan MUBADZIR (SIA-SIA).
Read More...

Indahnya Kasih Sayang


Seringkali kita menyalahkan anjuran berkasih sayang mungkin dalam hubungan kita dengan lawan jenis yang bukan mahram, yang mana pada hakikatnya berkasih sayang lah dalam batasan syar'i bukan dalam hawa nafsu yang menggelintirkan kita ke lubang neraka yang panasnya tak sanggup kita menerimanya, bertaubatlah kita sebelum diputusnya segala kenikmatan pada diri kita yang setiap saat bisa saja datang menjemput.

Rasulullah SAW dalam hal ini bersabda: "Allah SWT mempunyai seratus rahmat (kasih sayang), dan menurunkan satu rahmat (dari seratus rahmat) kepada jin, manusia, dan hewan melata. Dengan rahmat itu mereka saling berbelas kasihan dan berkasih sayang, dan dengannya pula binatang-binatang buas menyayangi anak-anaknya. Dan (Allah SWT) menangguhkan 99 bagian rahmat itu sebagai kasih sayang-Nya pada hari kiamat nanti." (HR. Muslim)

Dari hadits ini jelaslahlah, bahwa walau hanya satu rahmat-Nya yang diturunkan ke bumi, namun dampaknya bagi seluruh makhluk sungguh luar biasa dahsyatnya. Kasih sayang dapat diibaratkan sebuah mata air yang bergejolak keinginannya untuk melepaskan beribu-ribu kubik air bening yang membuncah dari dalamnya tanpa pernah habis. Kepada air yang telah mengalir untuk selanjutnya menderas mengikuti alur sungai menuju laut, mata air sama sekali tidak pernah mengharapkan ia kembali.

Tidak ada salahnya agar muncul kepekaan kita menyayangi orang lain, kita menyayanginya dengan menyayangi kita dulu.

Jangan meremehkan makhluk ciptaan Allah, sebab tidaklah Allah menciptakan makhluk-Nya dengan sia-sia. Semua yang Allah ciptakan syarat dengan ilmu, hikmah, dan ladang amal. Semua yang bergerak, yang terlihat, yang terdengar, dan apa saja karunia dari Allah Azza wa Jalla adalah jalan bagi kita untuk bertafakur jikalau hati ini bisa merabanya dengan penuh kasih sayang.

Bagi orang yang tidak hidup kasih sayang di qolbunya, ketika datang orang yang akan meminjam uang, justru yang terlintas dalam pikirannya seolah-olah harta yang dimilikinya akan diambil oleh dia, bukannya memberi, malah dia ketakutan hartanya akan habis atau bahkan jatuh miskin.


Mahasuci Allah
Zat yang mengaruniakan kasih sayang kepada makhluk-makhluk-Nya. Tidaklah kasih sayang melekat pada diri seseorang, kecuali akan memperindah orang tersebut, dan tidaklah kasih sayang akan terlepas dari diri seseorang, kecuali akan memperburuk dan menghinakan orang tersebut.

Betapa tidak?
Jikalau kemampuan kita menyayangi orang lain tersebut tercabut, maka itulah biang dari segala bencana, karena kasih sayang Allah Azza wa Jalla ternyata hanya akan diberikan kepada orang-orang yang masih hidup kasih sayang di qolbunya.

Karenanya.. tidak bisa tidak! kita harus berjuang dengan sekuat tenaga agar hati nurani kita hidup. Tidak berlebihan jikalau kita mengasahnya dengan merasakan keterharuan dari kisah-kisah orang yang rela meluangkan waktu untuk memperhatikan orang lain. Kita dengar bagaimana ada orang yang rela membacakan buku, koran, atau juga surat kepada orang-orang tuna netra, sehingga mereka bisa belajar, bisa dapat informasi, dan bisa mendapatkan ilmu yang lebih luas.

Ingatlah bahwa hidupnya hati hanya bisa dibuktikan dengan apa yang bisa kita lakukan untuk orang lain dengan ikhlas. Apa artinya hidup kalau tidak punya mamfaat? Padahal hidup di dunia cuma sekali dan itupun hanya mampir sebentar saja. Insya Allah bagi yang telah tumbuh kasih sayang di qolbunya, Allah Azza wa Jalla, Zat yang Maha Melimpah Kasih Sayang-Nya akan mengaruniakan ringannya mencari nafkah dan ringan pula dalam menahkahkannya di jalan Allah, ringan dalam mencari ilmu dan ringan pula mengajarkannya kepada orang lain.

Cara lain yang dianjurkan Rasulullah SAW untuk menghidupkan hati nurani agar senantiasa diliputi nur kasih sayang dengan melakukan banyak silaturahmi kepada orang-orang yang dilanda kesulitan. Belajarlah terus untuk melihat orang yang kondisinya jauh di bawah kita, Insya Allah hati kita akan melembut karena senantiasa tercahayai pancaran sinar kasih sayang. Dan berhati-hatilah bagi orang yang bergaulnya hanya dengan orang-orang kaya, orang-orang terkenal, artis, atau orang-orang elit lainnya, karena yang muncul justru rasa minder dan perasaan kurang dan kurang akan dunia ini, Masya Allah.
Mudah-mudahan Allah SWT senantiasa melembutkan hati-hati kita untuk tetap memberikan kasih sayang sehingga terciptalah suasana yang harmonis dalam indahnya kasih sayang.
Read More...

Khusyuk dalam Shalat


Seorang ahli ibadah bernama Isam bin Yusuf, dia sangat wara' dan sangat khusyuk solatnya. Namun dia selalu khawatir kalau-kalau ibadahnya kurang khusyuk dan selalu bertanya kepada orang yang dianggapnya lebih ibadahnya, demi untuk memperbaiki dirinya yang selalu dirasakan kurang khusyuk.

Pada suatu hari, Isam menghadiri majlis seorang abid bernama Hatim Al-Isam dan bertanya : "Wahai Abu Abdurrahman, bagaimanakah caranya tuan solat?"
Hatim berkata : "Apabila masuk waktu solat aku berwudhu' zahir dan batin."
Isam bertanya, "Bagaimana wudhu' zahir dan batin itu?"
Hatim berkata, "Wudhu' zahir sebagaimana biasa, iaitu membasuh semua anggota wudhu' dengan air. Sementara wudhu' batin ialah membasuh anggota dengan tujuh perkara :

1. Bertaubat
2. Menyesali dosa yang dilakukan
3. Tidak tergila-gilakan dunia
4. Tidak mencari / mengharap pujian orang (riya')
5. Tinggalkan sifat berbangga
6. Tinggalkan sifat khianat dan menipu
7. Tinggalkan sifat dengki

Seterusnya Hatim berkata, "Kemudian aku pergi ke masjid, aku kemaskan semua anggotaku dan menghadap kiblat. Aku berdiri dengan penuh kewaspadaan dan aku bayangkan Allah ada di hadapanku, syurga di sebelah kananku, neraka di sebelah kiriku, malaikat maut berada di belakangku, dan aku bayangkan pula bahawa aku seolah-olah berdiri di atas titian 'Sirratul Mustaqim' dan aku menganggap bahawa solatku kali ini adalah solat terakhirku, kemudian aku berniat dan bertakbir dengan baik. Setiap bacaan dan doa dalam solat kufaham maknanya, kemudian aku ruku' dan sujud dengan tawadhu', aku bertasyahhud dengan penuh pengharapan dan aku memberi salam dengan ikhlas. Beginilah aku bersolat selama 30 tahun."
Apabila Isam mendengar, menangislah dia kerana membayangkan ibadahnya yang kurang baik bila dibandingkan dengan Hatim.

Saudaraku..
Sedikit dari kita yang sekian ini terlena (khusyuk) ketika menghadap Allah hingga dunia dan apa-apa yang kita cintai tak sedikit pun terlintas dalam benak kita ketika kita shalat melainkan hanya Allah yang Maha Segala-galanya yang ada, bahkan seolah-olah kita berada dalam hadapan Allah hingga sikap kita begitu khusuk dalam shalat dan hiruk pikuk dunia diabaikan.
Read More...

Penyimpangan Aqidah

Saudaraku..
Sebenarnya sebagian besar dari kita sudah mengetahui apa yang kita lakukan telah melenceng dari aqidah yang lurus akan tetapi demi mengikuti tren dan mungkin takut dikatakan tidak gaul hingga kita ikut-ikutan mengikuti suatu peradaban yang datangnya dari luar Islam (satu-satunya dien yang diridhai Allah)

Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang isi Al Kitab), kemudian dia melepaskan diri dari pada ayat-ayat itu, lalu dia diikuti oleh syaitan (sampai dia tergoda), maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat. Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat) nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir. (Al-A’raf (7): 175-176).

Layaknya sekarang ini tahun baru Hijriyah (tahun Islam) telah berlalu sekitar 13 hari akan tetapi sedikit dari kita yang memanfaatkan momen tersebut untuk memuhasabah diri atas apa yang telah kita lakukan setahun yang lalu, malahan tahun itu layaknya tak datang sehingga tak jarang yang mengabaikan dengan kesibukan dunia.

Akan tetapi, ketika Tahun baru masehi (Tahun nasrani) datang banyak dari kita (umat islam) yang tak mau ketinggalan bahkan sampai berbalas selamat, bukankah itu hal yang sangat menyimpang dari aqidah umat Islam? Kenapa? Karena:

1. Datangnya tahun baru masehi adalah datangnya tahun baru nasrani jadi seandainya kita ikut andil dalam merayakanya sudah pasti kita telah mengikuti peradaban/ritual mereka dan Rasulullah SAW menyebut orang (umat islam) yang mengikuti peradaban ataupun ritual kaum lain maka orang itu termasuk kedalam golongan mereka, Rasulullah bersabda "Man tasyabbaha bikaumin fahua minhum" yang artinya "Barang siapa menyerupai suatu kaum maka dia termasuk dalam golongannya" (HR. Ahmad)
Apakah kita mau digolongkan sebagai kaum lain(bukan umat isalam) yang notabene kita tau bahwa Allah SWT ridha hanya dengan satu agama yaitu "Islam"?

2. Datangnya tahun baru menandakan usia bumi dan alam semesta semakin tua sehingga sudah pasti sesuatu yang tidak kekal itu akan binasa kecuali Allah SWT, terus kenapa kita berucap selamat? yang sebenarnya lebih pantas adalah ucapan kesedihan karena tanda usia kita yang juga makin habis sehingga harus lebih berhati-hati jangan sampai hidup kita yang sebentar ini sia-sia yaitu dengan jalan memperbaikinya, BUKAN MERAYAKANNYA melainkan MEMUHASABAH kembali diri kita atas ketaatan kita pada Allah SWT hingga janji Allah SWT yaitu kampung halaman kita SURGA yang mana merupakan kehidupan yang kekal didalamnya bisa kita raih.

3. Dan masih banyak lagi kemudharatan atas merayakan tahun baru itu bagi umat islam diantaranya melalaikan kehidupannya dari kehidupan dunia yang sementara sehingga hanya menuruti hawa nafsu saja.

Saudaraku...
Marilah kita bersama-sama beristighfar dan memohon ampun pada Allah SWT yang mana mungkin dalam kehidupan yang sudah kita lewati telah banyak penyimpangan-penyimpangan dari aqidah Islam.

"Ya Allah.. Ampunilah dosa-dosa kami dan saudara-saudara kami atas perbuatan kami yang senantiasa dalam kelalaian dan kuatkanlah kami dalam menapaki jalan-Muyang lurus hingga keridhaan-Mu mengiringi sisa hidup kami"

Amin ya Allah.. Ya Rabbal 'alamin..

Kesempurnaan hanya milik Allah semata.
Read More...

Download Video dari Youtube

1. Download dulu softwarenya

2. Cari video yang akan didownload

3. Klik kanan pada video yang akan didownload dan klik "copy link location"

4. Jalankan software yang sudah didownload tadi

5. Paste link video tadi ke kolom "Youtube URL" dan tentukan folder tempat video yang didownload akan disimpan dengan cara mengklik ikon yang terdapat di sebelah kanan kolom "Save As"


 

6. Kalo sudah klik tombol "Get". Proses download pun dimulai
Read More...

Download Video Dari Facebook




1.      Download dan install add-on firefox yang bernama Grease Monkey



2.      Setelah Grease Monkey terinstal, restart Firefox
 
3.       Install script facebook video melalui link ini dengan cara mengklik tombol Install yang terdapat pada kanan atas halaman web tersebut

4.       Sekarang buka facebook dengan id Anda dan cari video yang ingin didownload. Insya Allah link download udah muncul di sisi kanan video tersebut


Read More...

Pemurah Yang Tak terpuji

Ibrahim ibnu Adham berkata, “Wahai orang yang berdusta, engkau kikir dengan harta dari kawan-kawanmu yang ada. Tapi pemurah selalu dengan akhiratmu dari musuh-musuhmu. Maka takkan untung dirimu dengan kikirmu itu. Dan tidak pula terpuji dengan pemurahmu itu.

Kata-kata bijak dari Ibrahim ibnu Adham ini berkaitan dengan perbuatan ghibah yang dilakukan seseorang. Apa itu ghibah? Mengenai pengertian ghibah, Rasulullah SAW. menjelaskannya dalam dialog berikut.

Nabi SAW. bertanya, “Tahukah kalian ghibah itu?”

“Allah dan rasul-Nya tentu lebih tahu,” jawab para sahabat

“Ghibah,” sabda Nabi, “Yaitu Engkau bicarakan kekurangan saudaramu sementara ia tidak suka itu.”

Nabi SAW. ditanya pula, “Jika yang dibicarakan benar adanya?”

Jawab Nabi, “Jika benar, itulah yang namanya ghibah. Jika tidak benar, kau telah membuat dusta.”


Orang yang suka ghibah disebut dengan pemurah. Namun, bukan pemurah yang terpuji. Karena pemurahnya tidak tepat sasaran. Mengapa disebut pemurah? Sebab ia akan membagi-bagi pahalanya kepada orang lain, yaitu kepada orang yang di dunia ia fitnah dan ghibah kepadanya. Jadi, ia membagikan pahalanya justru kepada musuh-musuhnya di dunia. Musuh yang di dunia ia benci dan ia lecehkan, di akhirat dibrikan sesuatu yang sangat berharga buat dirinya. Perbuatan pemurah semacam ini justru tidak baik karena pada akhirnya amalnya akan habis dan dimasukkan ke dalam neraka.

Sementara di dunia ia juga punya sifat yang kurang baik. Kepada teman-temannya ia tidak pemurah terhadap harta alias kikirnya bukan main. Ia tidak mau membagi hartanya kepada teman-temannya. Orang tersebut sungguh keterlaluan. Di dunia punya harta benda tidak mau berbagi dengan temannya sedang di akhirat pahala yang sungguh berharga dia bagikan kepada musuhnya. Orang seperti ini disebut pendusta oleh Ibrahim ibnu Adham.

Seharusnya, yang selayaknya terjadi adalah di dunia ia membagikan atau meminjamkan harta bendanya kepada teman-temannya. Masih wajar jika dia tidak mau memberikan harta benda kepada musuhnya. Di akhirat, karena kita sudah harus masing-masing mempertanggungjawabkan perbuatan kita, seharusnya harta yang paling berharga yaitu pahala jangan dibagi-bagikan.

Saudaraku . . . Oleh sebab itu, sudah seharusnya kita mnjauhi perbuatan ghibah, fitnah dan perbuatan dzalim lainnya terhadap manusia terutama saudara kita.
Read More...

Manusia Memiliki Kelebihan dan Kekurangan

Setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Ada yang dilebihkan dalam hal ketampanan, ada yang dilebihkan dalam hal kekayaan, ada yang dilebihkan dalam hal pemikiran dan sebagainya.

Itu semua Allah berikan agar manusia itu dapat bersyukur kepada Allah dan dapat membantu manusia lainnya. Yang dilebihkan dengan kekayaan dapat membantu saudaranya yang kesusahan. Yang dilebihkan dengan pemikiran dapat memberikan masukan-masukan pada saudaranya.

Sedangkan Allah memberikan kekurangan pada manusia agar manusia dapat belajar bahwa di atasnya masih ada yang lebih sempurna. Allah Yang Maha Sempurna.

Jangan pernah menyalahkan Allah karena kekurangan kita. Sesungguhnya kekurangan pada diri manusia itu adalah kesempurnaan baginya. Tanpa kekurangan manusia takkan sempurna. Syukuri kelebihanmu dan belajarlah dari kekuranganmu.

Kepada teman dan saudaraku. Ku berharap kau dapat mensyukuri semua kelebihan yang diberikan Allah padamu. Karena itu adalah nikmat dari Allah yang belum tentu orang lain mendapatkannya. Tetap semangat jalani hidup walaupun ada kekurangan dalam dirimu. Keep smile :)
Read More...
 

This site does not store any files on its server. We only index and link to content provided by other sites. Thank you for visiting my site