Menciptakan Masa Depan

Pernahkah terbayang pada diri Anda bagaimanakah masa depan itu? Kalau pernah, bayangan yang bagaimanakah masa depan itu menurut pikiran Anda? Setiap orang pasti memiliki pandangan yang berbeda ? beda tentang masa depan. Tergantung sampai sejauh mana mereka membayangkannya. Sebuah pertanyaan pernah terlintas di benak saya, apakah masa depan itu bisa diciptakan? Sesuatu yang pada awalnya saya pikir mendahului kehendak Tuhan. Tetapi yang jelas pertanyaan itu selalu membuat saya berpikir. Apakah benar menciptakan masa depan itu melanggar kehendak Tuhan?

Seandainya Anda punya cita-cita menjadi jaksa atau hakim. Ada satu hal yang perlu saya katakan yaitu janganlah pernah berharap Anda menjadi jaksa atau hakim jika Anda tidak kuliah di Fakultas Hukum. Setelah Anda lulus dan menjadi sarjana hukum pun tentunya Anda juga tidak bisa langsung menjadi jaksa atau hakim. Ada tahapan-tahapan tertentu yang harus dilewati entah itu masuk sekolah kehakiman ataupun lainnya yang tidak saya tahu bagaimana detailnya. Tetapi yang jelas Anda harus melewati tahapan-tahapan tersebut untuk mencapai cita-cita Anda. Jika anda nanti bisa melewati tahapan-tahapan tersebut, Anda boleh bilang bahwa 10 atau 12 tahun lagi ada seorang jaksa atau hakim baru yaitu Anda sendiri. Itulah masa depan.

Apakah masa depan itu bisa diciptakan? Dalam dunia ketekniksipilan seperti yang saya pelajari selama ini, ada sebuah pelajaran penting tentang menciptakan masa depan yaitu pelajaran yang namanya manajemen proyek. Masa depan tersebut dibuat dalam suatu bentuk kurva yang sering disebut dengan nama "Kurva S". Dengan melihat Kurva S tersebut kita bisa mengatakan bahwa 2 atau 3 bulan lagi akan ada bangunan baru yang berdiri. Bagaimana kita bisa yakin bahwa 2 atau 3 bulan lagi akan ada bangunan baru yang berdiri? Pada kurva S ada tahapan-tahapan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan perencanaan awal. Dan ketika kita melaksanakan pekerjaan tersebut sesuai dengan rencana, bangunan itu akan selesai tepat sesuai dengan perencanaan.

Namun kenyataannya di lapangan tidaklah semudah hitungan di atas kertas. Banyak faktor yang kadang-kadang membuat pekerjaan itu menjadi terhambat dan terlambat di tengah jalan jadinya. Tetapi yang jelas harus ada tindakan untuk mencapai target batas waktu yang telah ditentukan. Yaitu dengan cara mempercepat pekerjaan. Banyak cara untuk mempercepat pekerjaan yaitu seperti menambah jumlah pekerja, memberlakukan kerja lembur, menggunakan peralatan yang lebih canggih, dll. Tinggal kita pilih cara mana yang paling efektif sehingga kita bisa mewujudkan bangunan itu untuk berdiri tepat pada waktunya sesuai rencana.

Lalu, bagaimana dengan putra-putri Anda saat ini? Apakah target ataupun yang dicita-citakannya bisa tercapai? Sampai sejauh mana usaha mereka saat ini? Apakah usaha yang telah dilakukannya untuk mencapai targetnya hingga saat ini sesuai dengan rencana? Semoga usaha yang telah dilakukan putra-putri Anda sesuai dengan rencana untuk mencapai target. Namun bagaimana jika usaha putra-putri Anda jauh dari target yang ingin dicapai? Misalnya dalam masalah pendidikan. Apakah Anda sudah puas dengan kemampuan putra-putri Anda sekarang ini? Jika kemampuan putra-putri Anda di atas standar rata-rata tentunya Anda tidak perlu terlalu khawatir. Namun jika kemampuan putra-putri Anda pas-pasan ataupun di bawah standar rata-rata, apa yang akan Anda lakukan? Apakah Anda akan memforsir pikiran dan tenaganya untuk meningkatkan kemampuannya? Apakah hal itu efektif dan efisien? Atau mungkin ada cara-cara lain yang Anda lakukan supaya keinginan itu tercapai? Entah apakah itu benar atau salah cara-cara yang Anda pakai. Atau mungkin Anda tidak tahu apa yang harus dilakukan terhadap anak Anda? Anda mungkin bisa menerapkan prinsip manajemen proyek untuk memenuhi keinginan Anda. Namun masih banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab dan membutuhkan jawaban karena hal ini menyangkut dengan masa depan putra-putri Anda. Apa masa depan putra-putri Anda? Putra-putri Anda punya masa depannya sendiri-sendiri. Yang jelas perbuatan-perbuatan dan usaha-usaha yang mereka lakukan saat inilah yang akan membentuk dirinya di masa depan.

Marilah kita tanamkan secara mendalam kepada mereka bahwa masa depan mereka merupakan tanggung jawab mereka masing-masing. Ingatkanlah pada hukum sebab akibat. Apapun perbuatan yang mereka perbuat akan ada akibatnya dan itu memerlukan pertanggungjawaban dari mereka sendiri. Marilah kita sama-sama memosisikan diri kita sebagai pengontrol, pengawas, dan pembimbing dari usaha mereka mencapai masa depannya. Kita kontrol usaha-usaha yang telah mereka lakukan dengan target-target jangka pendek yang harus dipenuhi. Kita kontrol target-target jangka pendek mereka hingga menjadi target jangka panjang yang merupakan masa depan mereka. Kita bimbing juga mereka ketika menghadapi permasalahan-permasalahan. Yang pasti mereka masih butuh dukungan kita. Mereka masih butuh perhatian kita. Demi masa depan putra-putri kita bersama.

Menciptakan masa depan? Apakah mungkin? Menurut saya, akan banyak sekali faktor non teknis yang menghadang. Menciptakan masa depan sesuai rencana sepertinya pekerjaan yang mustahil. Tetapi setidaknya kita bisa mengarahkan masa depan dengan sistem kontrol untuk mendekati masa depan apa yang telah kita rencanakan. Jika memang menciptakan masa depan itu mendahului kehendak Tuhan, bagaimana kalau kita punya pikiran "mengarahkan masa depan"?? Mengapa tidak??

Related Post:

0 komentar:

:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

 

This site does not store any files on its server. We only index and link to content provided by other sites. Thank you for visiting my site