Pemurah Yang Tak terpuji

Ibrahim ibnu Adham berkata, “Wahai orang yang berdusta, engkau kikir dengan harta dari kawan-kawanmu yang ada. Tapi pemurah selalu dengan akhiratmu dari musuh-musuhmu. Maka takkan untung dirimu dengan kikirmu itu. Dan tidak pula terpuji dengan pemurahmu itu.

Kata-kata bijak dari Ibrahim ibnu Adham ini berkaitan dengan perbuatan ghibah yang dilakukan seseorang. Apa itu ghibah? Mengenai pengertian ghibah, Rasulullah SAW. menjelaskannya dalam dialog berikut.

Nabi SAW. bertanya, “Tahukah kalian ghibah itu?”

“Allah dan rasul-Nya tentu lebih tahu,” jawab para sahabat

“Ghibah,” sabda Nabi, “Yaitu Engkau bicarakan kekurangan saudaramu sementara ia tidak suka itu.”

Nabi SAW. ditanya pula, “Jika yang dibicarakan benar adanya?”

Jawab Nabi, “Jika benar, itulah yang namanya ghibah. Jika tidak benar, kau telah membuat dusta.”


Orang yang suka ghibah disebut dengan pemurah. Namun, bukan pemurah yang terpuji. Karena pemurahnya tidak tepat sasaran. Mengapa disebut pemurah? Sebab ia akan membagi-bagi pahalanya kepada orang lain, yaitu kepada orang yang di dunia ia fitnah dan ghibah kepadanya. Jadi, ia membagikan pahalanya justru kepada musuh-musuhnya di dunia. Musuh yang di dunia ia benci dan ia lecehkan, di akhirat dibrikan sesuatu yang sangat berharga buat dirinya. Perbuatan pemurah semacam ini justru tidak baik karena pada akhirnya amalnya akan habis dan dimasukkan ke dalam neraka.

Sementara di dunia ia juga punya sifat yang kurang baik. Kepada teman-temannya ia tidak pemurah terhadap harta alias kikirnya bukan main. Ia tidak mau membagi hartanya kepada teman-temannya. Orang tersebut sungguh keterlaluan. Di dunia punya harta benda tidak mau berbagi dengan temannya sedang di akhirat pahala yang sungguh berharga dia bagikan kepada musuhnya. Orang seperti ini disebut pendusta oleh Ibrahim ibnu Adham.

Seharusnya, yang selayaknya terjadi adalah di dunia ia membagikan atau meminjamkan harta bendanya kepada teman-temannya. Masih wajar jika dia tidak mau memberikan harta benda kepada musuhnya. Di akhirat, karena kita sudah harus masing-masing mempertanggungjawabkan perbuatan kita, seharusnya harta yang paling berharga yaitu pahala jangan dibagi-bagikan.

Saudaraku . . . Oleh sebab itu, sudah seharusnya kita mnjauhi perbuatan ghibah, fitnah dan perbuatan dzalim lainnya terhadap manusia terutama saudara kita.

Related Post:

0 komentar:

:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

 

This site does not store any files on its server. We only index and link to content provided by other sites. Thank you for visiting my site